Pemberian Madu terhadap Penurunan Tingkat Nyeri pada Bayi Pasca Imunisasi Campak di Ketapang Kota Waringi Timur
DOI:
https://doi.org/10.35747/cnj.v6i1.431Keywords:
Pemberian Madu, Tingkat Nyeri BayiAbstract
Tindakan injeksi imunisasi dapat menyebabkan kerusakan pada jaringan yang selanjutnya akan melepaskan histamin dan mediator inflamasi yang menyebabkan proses rasa nyeri pada bayi. Salah satu tekhnik penuruan nyeri dengan cara non farmakologi adalah dengan pemberian terapi madu. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan pemberian madu terhadap penurunan tingkat nyeri bayi usia 9-11 bulan pasca imunisasi campak. Desain penelitian pra-eksperimental dengan menggunakan rancangan post test only control group design, dengan menggunakan non probability sampling dengan jumlah 48 sampel dan terbagi menjadi 24 responden pada kelompok kontrol dan 24 responden pada kelompok intervensi. Analisa data dengan menggunakan uji paired T test. Hasil penelitian terdapat perbedaan nilai rerata tingkat nyeri anak pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dengan hasil p value = 0,000 (α < 0,05) dari rerata tingkat nyeri 7,08 menjadi 1,6. Pemberian madu mampu menurunkan tingkat nyeri bayi usia 9-11 bulan pasca imunisasi campak, sehingga pemberian madu dapat dijadikan salah satu cara untuk mengatasi kejadian nyeri saat imunisasi.
References
Adji, S., (2004). Khasiat dan Manfaat madu Herbal. Agromedia Pustaka Jakarta.
American Red Cross; CDC; UNICEF; UNF & WHO. (2017). Measles and Rubella Global Update. Sage: WHO;
Czarnecki, M. L., Turner, H., Collins, P. M., Doellman, D., Wrona, S., & Reynolds, J. (2011). Procedural Pain Management: A Position Statement With Clinical Practice Recommendations. Pain Manag Nurs 12(2), 95-111.
Dewi, S, Alsri, WD, dan Rizki TDP. (2019). Perbedaan Efektifitas Madu Dan Air Gula Terhadap Nyeri Injeksi Imunisasi Campak Bayi Usia 9-15 Bulan Puskesmas Lubuk Buaya, Jurnal Sehat Mandiri, Vol. 14 No 2 Desember 2019 p-ISSN 19708-8517, e-ISSN 2615-8760. Hal 26 - 37.
Fikri, R., & Khusnal, E. (2011). Pengaruh Kompres Dingin Terhadap Intensitas Nyeri pada Bayi Saat Imunisasi di Puskesmas Piyungan Bantul. Diakses dari digilib unisa yogya tanggal 13 oktober 2020
Goenarwo, E., Chodijah., & Susanto, H.(2011). Uji Efektifitas Analgetik Madu pada Tikus dengan Metoda Geliat Asetat. E-Jurnal. Vol.3, No. 1, Hal.48-53.
Haviva, A.B. (2011). Dahsyatnya mukjizat madu untuk kesehatan, Kecantikan, dan Kecerdasan. Yogyakarta: DIVA Press.
Harrison, D., Joly, C., Chretien, C., Cochrane, S., Ellis, J., Lamontagne, C., Vaillancourt, R. (2014). Pain Prevalence in a Pediatric Hospital: Raising Awareness During Pain Awareness Week. Pain Research and Management, 19(1), e24- e30.
Hidayat, A.A.A. (2009). Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta: Salemba Medika.
Hockenberry, M.J & Wilson, D. (2009). Essential of Pediatric Nursing. St. Louis Missoury: Mosby
Kemenkes. (2017). Data dan Informasi: Profil Kesehatan Indonesia 2016. Jakarta: Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Kemenkes; WHO & UNICEF. (2018). Paket Imunisasi Massal Campak-Rubella Agustus – September 2018. Jakarta: Kemenkes RI;
Kemenkes RIa. 2018. Kasus Campak Meningkat 5 Tahun Terakhir. https://www.beritasatu.com, (Diakses pada 21 oktober 2020).
Kemenskes RIb.(2018). Campak Imunisasi, Situasi Campak dan Rubella di Indonesia, Info Datin
Kracke, R., Uthoff, A., & Tobias, D. (2005). Sugar Solution Analgesia: The Effects of Glucose on Expressed mu Opioid Receptors. Anasthesia and analgesia Vol 101, 64-68
Kristiawati, Krisna Yetti, Hening Pujasari. 2010. Pemberian Sukrosa dan NonNutritive Sucking Terhadap Respons Nyeri dan Lama Tangisan Neonatus Pada Prosedur Invasif. Jurnal Ners, Vol. 5, No. 2 Oktober 2010: 127-132
Majtan et al. 2013, Fir honeydew honey flavonoids inhibit TNF-α induced MMP-9 expression in human keratinocytes: a new action of honey in wound healing. Archives of Dermatological Research. p619 – 27.
Mediani, H, S., Mardiyah, A., Rakhmawati, W. (2005). Respon Nyeri Infant dan Anak yang Mengalami Hospitalisasi Saat Pemasangan Infus. http://repository.unpad.ac.id/4031/1/respo
n_nyeri_infant.pdf (Diakses pada 23 oktober 2020).
Pasha, Y.Z., et al. (2016). Effect of the Local Heat on the Pain of Vitamin K Injection in the Infants. International Journal of Pediatric, Volume 4, Nomor 12, Serial Nomor 36 (4081-4088).
Potter & Perry. (2010). Fundamental Of Nursing: Consep, Proses and Practice. Edisi 7. Vol. 3. Jakarta : EGC
Puspitasari, I. 2007. Rahasia Sehat Madu. Yogyakarta: PT. Bentang Pustaka.
Owoyele, B.V., Oladejo, R.O., Ajomale, K., Ahmed, R.O., & Mustapha, A. (2014). Analgesic and Anti-inflammatory effects of honey: the involvementof autonomic receptors. Metabolic Brain Disease: 29 (1); p167 – 173
Sekriptini, A. Y. (2013). Pengaruh pemberian madu terhadap penurunan skor nyeri akibat tindakan invasif pengambilan darah intravena pada anak di ruang ugd rsud kota cirebon. http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334355-T32618- Ayu%20Yuliani%20Sekriptini.pdf
Taddio, A, Shah, V, dan Katz, J, (2009), Reduced Infant Response to a Routine Care Procedure After Sucrose Analgesia: PEDIATRICS Volume 123, Number 3, March 2009
Walker, S.M. (2013). Neonatal pain. Pediatric Anesthesia, 24 (39-48).
Willis, H., Markel, S., Lewis, T., & Malviya, S. (2003). FLACC behavioral pain assessment scale:Acomparison with the child’s self-report.
WHO, (2015). Global and Regional Immunization Profile. Diakses pada tanggal 23 oktober 2020 dari http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs378/en/index.html
Wong, D.L. (2009). Buku Ajar Keperawatan Pediatrik. Volume 2. Jakarta: EGC
Zakiyah, A. (2015). Nyeri : Konsep dan Penatalaksanaan Dalam Praktik Keperawatan Berbasis Bukti. Jakarta : Penerbit Salemba Medika (1-16).