PENDAMPINGAN PERENCANAAN SEKOLAH MENENGAH PERTAMA 2 MUHAMMADIYAH BANJARBARU
PLANNING ASSISTANCE FOR 2nd MUHAMMADIYAH JUNIOR HIGH SCHOOL, BANJARBARU
Keywords:
pendidikan, perencanaan, sekolah menengah pertamaAbstract
Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan utama, terlebih dengan konsep wajib belajar selama 12 tahun. Salah satu jenjang yang harus ditempuh adalah tingkat menengah atau setara. Namun, kehadiran jenjang tersebut cukup terbatas di wilayah Landasan Ulin Utara. Meskipun sudah terdapat beberapa sekolah menengah pertama, namun cukup jauh untuk diakses. Melihat kondisi tersebut, Pengurus Cabang Muhammadiyah Landasan Ulin menginisiasi pendirian sekolah menengah pertama di kawasan tersebut untuk menjawab harapan dari warga sekitar agar memiliki sekolah yang mudah dijangkau. Salah satu tahapan yang harus dilakukan adalah adanya dokumen desain sekolah yang dirancang sesuai ketentuan dari kementerian Pendidikan Indonesia. Dalam rangka melengkapi persyaratan tersebut, pengurus melakukan kerja sama dengan Program Studi Arsitektur Universitas Muhammadiyah Banjarmasin untuk membuat perencanaan sekolah tersebut. Metode yang digunakan pada proses perancangan J.C. Jones untuk mengoptimalkan waktu yang tersedia. Tahapan yang dilakukan adalah penentuan batasan rancangan, eksplorasi lahan, eksplorasi permasalahan dan solusi, pembuatan alternatif desain, pengembangan desain; dan evaluasi desain akhir. Pada akhirnya dokumen yang direncanakan dapat menjadi acuan dalam pendirian dan pembangunan sekolah tersebut.
References
Peraturan Pemerintah Nomor 47 tahun 2008
Peraturan Daerah Kota Banjarbaru Nomor 3 tahun 2013
Permendiknas Nomor 24 tahun 2007
Jones, J.C. 1970. Design Methods. London: The Pitman Press.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Jurnal Pengabdian Teknologi Kepada Masyarakat
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.