PERBEDAAN KEMATANGAN EMOSI DITINJAU DARI KEUTUHAN KELUARGA PADA REMAJA

Authors

  • Khairil Ashran T Fakultas Psikologi, Universitas Muhammadiyah Malang
  • Latipun Fakultas Psikologi, Universitas Muhammadiyah Malang
  • Sofa Amalia Fakultas Psikologi, Universitas Muhammadiyah Malang

DOI:

https://doi.org/10.35747/ph.v2i1.617

Keywords:

Kematangan Emosi, Keutuhan Keluarga, Remaja, erceraian

Abstract

Kematangan emosi adalah salah satu aspek perkembangan emosi remaja yang dilihat melalui perilaku dan dipengaruhi oleh keutuhan keluarga. Tujuan penelitian untuk mengetahui perbedaan kematangan emosi remaja ditinjau dari keutuhan keluarga. Fokus keutuhan keluarga dalam penelitian ini adalah remaja dari orang tua utuh dan remaja dari orang tua bercerai. Subjek penelitian berjumlah 122 yang terdiri dari 61 remaja dengan orang tua utuh dan 61 remaja dengan orang tua yang telah bercerai yang diambil dengan teknik quota sampling. Instrumen yang digunakan adalah Emotional Maturity Scale (EMS) dengan nilai reliabilitas sebesar 0.94. Hasil uji beda menunjukkan nilai p=0,049 dengan nilai mean yang didapatkan dari remaja berkeluarga utuh adalah 122,72, sedangkan remaja dengan orang tua bercerai adalah 133,36. Hasil tersebut menunjukkan bahwa remaja dari keluarga utuh lebih matang emosinya dibandingkan remaja dari orang tua bercerai. Kesimpulan yang didapatkan adalah ada perbedaan yang signifikan kematangan emosi remaja ditinjau dari keutuhan keluarga (p ≤ 0,05).

References

Afiatin, T. (2018). Psikologi perkawinan dan keluarga (G. Sudibyo & A. Reginasari, Eds.). Yogyakarta: PT

Kanisius. Anggraeni, R. (2018). Kematangan emosi remaja yang memiliki orang tua tunggal. Skripsi, Universitas Sanata

Dharma.

Anwar, A. (2018). KPAI: Tawuran pelajar 2018 lebih tinggi dibanding tahun lalu. Retrieved from Tempo.com website:

https://metro.tempo.co/read/1125876/kpai-tawuran-pelajar-2018-lebihtinggi-dibanding-tahun-lalu

Dagun, S. M. (2002). Psikologi Keluarga. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Dutta, J., Chetia, D. P., & Soni, J. . (2015). A comparative study on emotional maturity of secondary school students in Lakhimpur and Sonitpur districts of Assam. International Journal of Science and Research, 4(9), 168–176.

Eckles, K., & Morler, E. (2009). Developing integrity-bases organizations: The leader’s guide. The Leadership Integrity Challenge, 1–10.

Eriningtyas, R. (2018). Hubungan antara kematangan emosi dan kecenderungan perilaku berselingkuh pada individu menikah. Skripsi,

Universitas Sanata Dharma.

Estuti, W. T. (2013). Dampak perceraian orang tua terhadap tingkat kematangan emosi anak kasus pada 3 siswa kelas VIII SMP Negeri 2

Pekuncen Banyumas tahun ajaran 2012/2013. Skripsi, Universitas Negeri Semarang.

Fadhilah, N. M. (2014). Dinamika emosi pada remaja dari keluarga yang bercerai. Jurnal Psikosains, 9(2), 101–112.

Fellasari, F., & Lestari, Y. I. (2016). Hubungan antara pola asuh orangtua dengan kematangan emosi remaja. Jurnal Psikologi, 12(2), 84–90.

Hutasoit, R. (2018). Perselingkuhan menjadi penyebab utama perceraian di Jakarta, terbongkar dari media sosial. Retrieved January 21, 2019,

from Tribun-Medan website: http://medan.tribunnews.com/2018/11 /08/perselingkuhan-menjadipenyebab-utama-perceraian-dijakarta-terbongkar-dari-media-sosial

Kristianawati, E., & Djalali, M. A. (2014). Hubungan antara kematangan emosi dan percaya diri dengan penyesuaian

sosial. Persona, Jurnal Psikologi Indonesia, 3(03), 247–252.

Lestari, S. (2012). Psikologi Keluarga. Jakarta: KENCANA “Prenada Media Group.”

Maryam, S., & Fatmawati. (2018). Kematangan emosi remaja pelaku bullying. Jurnal Kajian Bimbingan Dan Konseling, 3(2), 69–74.

Mili, D. A. (2016). A comparative study on emotional maturity of secondary school students in lakhimpur district

of Assam. International Journal of Science and Research, 5(10), 793– 798.

Mondal, S., & Sutradhar, A. (2015). Effect of home environment on different dimensions of emotional maturity of

adolescents. The International Journal of Indian Psychology, 2(4), 6– 13.

Muliana, Ahmad, A., & Yuhasriati. (2016). Perkembangan perilaku anak dari keluarga yang bercerai di kecamatan ulim kabupaten Pidie Jaya. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini, 1(1), 47–51.

Naik, D. P. K., & Saimons, S. K. (2014). Effect of parenting on emotional and social maturity among adolescents. European Academic Research, 2(3), 4065–4083.

Nashukah, F., & Darmawanti, I. (2013). Perbedaan kematangan emosi remaja ditinjau dari struktur keluarga. Jurnal Psikologi: Teori & Terapan,

(2), 93–102.

Nurliyanti, Y. (2017). Problematika kematangan emosi siswa (studi kasus dari keluarga broken home) di SMPN 23 Banjarmasin. Skripsi, Universitas Islam Negeri Antasari.

Petrescu, C. I., Florin, C. R., Suciu, O. I., Bredicean, C. I., & Olariu, T. O. R. (2009). Original articles suicide – a risk behavior in teenagers from rural

areas , in Bihor County. Timisoara Medical Journal, 59(3–4), 307–312.

Prasasti, G. D. (2018). Empat kasus tawuran pelajar terjadi dalam dua pekan terakhir. Retrieved from Liputan6 website: https://www.liputan6.com/health/read/3642258/empat-kasus-tawuranpelajar-terjadi-dalam-dua-pekanterakhir

Psikodemia. (2018). Tahapan perkembangan psikososial eric erikson. Retrieved February 3, 2019, from Psikodemia website:

http://psikodemia.com/tahapanperkembangan-psikososial-ericerikson/

Rajeshwari, R. R., & Raj, S. J. M. (2017). A study on relationship between emotional maturity, stress and self confidence among management

students. Asia Pacific Journal of Research, 1(1), 95–99.

Rawat, C., & Singh, R. (2017). Effect of family type on emotional maturity of adolescents. Journal of Human Ecology, 57(1,2), 47–52. https://doi.org/10.1080/09709274.2017.1311655

Santrock, J. W. (2011). Masa perkembangan anak (11th ed.). Jakarta: Salemba Humanika.

Santrock, J. W. (2012). Life-span development (terjemahan). Jakarta: Erlangga.

Sejati, I. P. (2018). Kematangan emosi dan pemaafan pada mahasiswa prodi psikologi universitas islam Indonesia. Skripsi, Universitas Islam Indonesia.

Setyowati, Y. (2005). Pola komunikasi keluarga dan perkembangan emosi anak (studi kasus penerapan pola komunikasi keluarga dan

pengaruhnya terhadap perkembangan emosi anak pada keluarga Jawa ). Jurnal Ilmu Komunikasi, 2(1), 67–78.

Shafiq, M., & Khan, R. (2016). Emotional maturity among adolescents : A comparative study of nuclear and joint families. Researchpaedia, 3(2), 19–26.

Singh, T. K., & Sharma, A. (2014). Personality and emotional maturity of depressive and obsessive compulsive disorders. The International Journal of Indian Psychology, 01(04), 80–86.

Suhanda, I. (2017). Tentang marah yang menghancurkan kita. Retrieved from Kompas website: https://megapolitan.kompas.com/read

/2017/06/28/08582981/tentang.marah.yang.menghancurkan.kita

Susilowati, E. (2013). Kematangan emosi dengan penyesuaian sosial pada siswa akselerasi tingkat SMP. Jurnal Online Psikologi, 01(01), 101-113.

Yuliaji, H. (2018). Dampak perceraian orang tua terhadap kondisi emosi anak. Skripsi, Universitas Sanata Dharma.

Zahara, D., & Fadhlia, T. N. (2013). Pengaruh kematangan emosi pada remaja ditinjau dari pola asuh orang tua dan jenis kelamin. An-Nafs, 08(01), 5–17.

Downloads

Published

30-05-2020

How to Cite

T, K. A., Latipun, & Amalia, S. (2020). PERBEDAAN KEMATANGAN EMOSI DITINJAU DARI KEUTUHAN KELUARGA PADA REMAJA . Psycho Holistic, 2(1), 118–128. https://doi.org/10.35747/ph.v2i1.617

Issue

Section

Articles